GLOBALNETWORK.ID-Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan solusi hunian layak dan terjangkau di kawasan perkotaan padat. Lewat proyek seperti Rusun Klender dan Alonia Kemayoran, Perumnas menunjukkan bahwa masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih bisa mendapatkan tempat tinggal yang manusiawi di tengah kota.
“Revitalisasi kawasan dan pengembangan hunian vertikal subsidi seperti Klender dan Alonia Kemayoran bukan hanya soal membangun fisik hunian highrise, tetapi juga menciptakan ekosistem hunian yang lebih manusiawi, produktif, dan relevan dengan kebutuhan generasi muda kota,” ujar Plt Direktur Utama Perumnas Tambok Setyawati, Sabtu (26/7).
Baca juga: Penguatan Likuiditas dan Pengelolaan Kualitas Aset Jadi Fondasi Kinerja BNI di Semester I 2025
Ia menyatakan bahwa Perumnas terbuka untuk kolaborasi dengan pemerintah pusat, daerah, hingga lembaga keuangan dalam memperluas jangkauan program hunian subsidi.
Contohnya, di Alonia Kemayoran, Perumnas bekerja sama dengan Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran untuk mewujudkan hunian vertikal yang strategis dan terintegrasi. Tambok menegaskan bahwa “akses terhadap hunian yang layak dan terjangkau di pusat kota adalah hak semua warga.”
Pengamat tata kota Yayat Supriatna mendukung pendekatan tersebut. Menurutnya, revitalisasi rumah susun menjadi solusi paling realistis untuk kota besar seperti Jakarta. Konsep ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang meniru keberhasilan pembangunan vertikal ala Singapura.
Baca juga: BRI Salurkan KUR Rp83,38 triliun, Pertanian Jadi Motor Utama
Selain menyelesaikan backlog perumahan, Yayat menilai model ini juga cocok untuk generasi produktif berusia 25–40 tahun seperti Gen Z dan milenial. “Solusi mengatasi backlog untuk kawasan perkotaan yang paling realistis adalah membangun rumah susun,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa transformasi ini perlu menyentuh pola pikir masyarakat, agar Jakarta benar-benar bertransformasi menjadi kota kelas dunia yang tertata dan layak huni.